Sekiranya tidak berlebihan apabila kita mengatakan Yogyakarta adalah rumah bagi mereka yang memiliki candu pada kafein. Kota ini menawarkan berbagai tempat dengan berbagai rentang harga yang siap melatari proses kita dalam menikmati secangkir kopi. Setiap tempat pun menawarkan ciri nya tersendiri baik melalui rasa, cara pengolahan, maupun suasana yang muncul kala menikmati tiap cangkirnya.
Dari sekian banyak tempat yang menawarkan jerat dan daya pikatnya, kota ini masih menyimpan sebuah senjata rahasia untuk melewatkan waktu sembari menikmati secangkir kopi. Yup! Klinik Kopi lah namanya. Berkunjung ke tempat ini, kita tidak hanya akan terpuaskan oleh berbagai rupa kenikmatan dan ketenangan. Tempat ini juga menawarkan narasi-narasi tentang kopi yang begitu kita gemari.
Dahulu, Klinik Kopi berlokasi di Jl. Gejayan namun kini lokasinya terletak di Jl. Kaliurang Km 7,5 Gg. Madukoro tepatnya berbelok ke arah kanan setelah melewati gardu PLN. Klinik Kopi sendiri menyajikan suasana yang tenang dengan tempat duduk lesehan yang menyajikan kenyamanan dan kesederhanaan. Kopi yang ditawarkan dengan harga Rp.15.000 ini tentnunya akan menghadirkan sensasi baru bagi kalian untuk lebih mengenal kopi.
Walaupun terbiasa dengan kopi sachet maupun olahan kopi dengan gula, kita tidak perlu takut akan di-bully ketika menjejakkan kaki ke tempat ini tanpa kenal terlebih dahulu pada sosok kopi yang masih murni. Berkunjung ke tempat ini, kita juga akan mendapatkan berbagai macam informasi yang berkaitan dengan kopi secara langsung dan penuh keramahan. Mas Pepeng akan dengan senang hati bercerita tentang berbagai macam hal yang tidak kita ketahui sebelumnya tentang kopi. Memperluas wawasan tentunya dapat kita lakukan dengan bertukar pikiran dengan orang-orang baru yang kita temui dalam sebuah perjalanan. Menyimak narasi tentang skena kopi nusantara di tempat ini bisa jadi salah satu caranya.
Baca juga : 10 Spot Terbaik Untuk Menikmati Sunset di Jogja
Rangkaian narasi tentang kopi tersebut kemudian akan mengantarkan kita pada sebuah pilihan tentang jenis kopi yang nantinya akan kita nikmati. Selain berbagai wawasan dan cerita tentang kopi, di tempat ini, kita akan diperkenalkan pada kesucian kopi tanpa kehadiran gula yang manis namun dipercaya sebagai aktor utama perusak rasa. Klinik Kopi tidak menyediakan gula untuk sekedar kita campurkan pada kopi yang kita minta. Hal ini dikarenakan niat Mas Pepeng untuk menyajikan kopi yang masih murni. Jenis kopi yang kita pilih di tempat ini hanya akan menyajikan pahit atau sedikit asam untuk menjaga rasa dari kopi itu sendiri. Berkunjung ke tempat ini, kita akan belajar untuk memaknai rasa kopi yang sejati bahwa pahit dan sedikit asam ternyata menyembunyikan manis yang perlahan-lahan akan kita nikmati. Tidak terasa beberapa topik obrolan pun telah terlewati dan kita yang tadinya mencari kehadiran gula pun akhirnya sadar bahwa cangkir yang kita pesan telah habis juga.
Berkunjung ke tempat ini, kita juga akan menghirup udara yang sama dengan yang dirasakan oleh Nicholas Saputra dan Dian Sastrowardoyo dalam film Ada Apa Dengan Cinta 2. Klinik Kopi inilah yang menjadi latar tempat sebelum Rangga dan Cinta berkunjung ke Punthuk Setumbu untuk memburu terbitnya sang mentari. Mungkin dahsyat dan nikmatnya kopi di Klinik Kopi inilah yang menjadikan Rangga dan Cinta kuat untuk tidak mengistirahatkan mata hingga pagi hari. Bagi kalian yang mau mengunjuki tempat yang menjadi saksi Rangga dan Cinta kalian bisa pesan kepada kami sebagai penyedia Paket Wisata Jogja.
Marilah kita memburu kopi dan narasi tentangnya di Klinik Kopi untuk mencoba merasakan kenikmatan kopi yang sejati.(*)
--
Author : Pradipta Akoso | Editor : Ajeng Darmista