Selain rasanya yang harus enak, salah satu pertimbangan orang saat akan memilih tempat makan adalah suasananya. Suasana yang nyaman juga bisa berpengaruh terhadap selera makan seseorang. Di era media sosial seperti saat ini warung, restoran, atau kafe bukan hanya sekedar tempat untuk menghilangkan rasa lapar saja. Tetapi lebih dari itu, tempat makan juga bisa menjadi salah satu tempat untuk ajang mengeksiskan diri.
Selain gudeg, makanan kuliner khas Jogja lain yang paling gampang ditemui adalah bakmi jawa. Makanan satu ini biasanya dijual dengan cara dijajakan disebuah warung sederhanan atau dengan menggunakan gerobak dipinggir-pinggir jalan. Tetapi berbeda dengan Warung Bakmi Jawa Mbah Gito yang ada di Rejowinangun ini. Warung bakmi jawa ini menempati sebuah bangunan yang didominasi dari kayu dan bambu yang biasa untuk membangun kandang sapi. Namun jangan salah, Warung Bakmi Jawa Mbah Gito atau yang sering disebut juga dengan nama Bakmi Jawa Kandang Sapi ini mempunyai tampilan yang sangat artistik. Boleh dikatakan kalau tempat ini merupakan warung bakmi jawa yang paling Instagram-able diseluruh Jogja.
Dari luar Warung Bakmi Jawa Mbah Gito ini tampak biasa-biasa saja. Namun saat masuk kedalamnya kita akan dibuat terkesima dengan pemandangan yang ada didalamnya. Batang-batang kayu kering dan juga bambu ditata sedemikian rupa sehingga menghasikan pemandangan yang cukup cantik. Termasuk meja dan kursi yang ada ditempat ini semuanya juga terbuat dari kayu. Kesan kandang sapinya terihat dari beberapa ornamen seperti lonceng yang digunakan untuk kalung sapi dan luku (alat bajak tradisional) yang menempel di dinding. Gedhek (anyaman bambu) juga digunakan sebagian penutup sebagian dinding yang ada disini. Topeng-topeng kayu menempel disebagian tiang kayunya yang semakin menambah kesan artistiknya. Selain itu ada juga beberapa bekas alat pertanian dan juga radio kuno yang juga dijadikan sebagai hiasan.
Warung Bakmi Jawa Mbah Gito ini terdiri dari 2 tingkat. Lantai bawah dan lantai atas yang tidak terlalu besar dihubungkan dengan sebuah tangga yang juga terbuat kayu. Yang menarik adalah dilantai atas kita bisa melihat seperangkat alat permainan wayang lengkap mulai dari layar sampai dengan wayang-wayangnya. Sama seperti di lantai bawah, hiasan topeng kayu dan lampu-lampu antik bisa kita lihat di lantai atas. Hal unik lain yang ada ditempat ini adalah semua karyawannya menggunakan pakaian tradisional Jawa.
Baca Juga : Berburu Perak dan Kisah Sejarah di Kota Tua-nya Jogja
Menu andalan di tempat ini tentu saja adalah bakmi Jawanya. Baik bakmi jawa godhog atau goreng rasanya sama-sama nikmat. Namun yang paling favorit adalah mie rebus nyemek atau mie rebus dengan kuah yang sangat sedikit. Seperti yang digunakan oleh penjual bakmi Jawa pada umumnya, jenis mie yang digunakan di Bakmi Jawa Mbah Gito ini adalah mie basah. Walaupun bumbu yang digunakan sangat sederhana hanya kemiri, bawang putih, merica, dan udang namun rasanya tetap tidak kalah nikmat dengan tambahan bahan lain seperti irisan tomat, kubis, telur bebek, dan bawang goreng. Menu lain yang dijual ditempat ini antara lain capcay, magelangan, nasi goreng, dan rica-rica.
Warung Bakmi Jawa Mbah Gito terletak di Jalan Nyi Ageng Nis No.9 Peleman, Rejowinangun, Kotagede.
Meski harus blusukan untuk menuju kesini, (Baca juga : Yuk Blusukan di Jogja Untuk Berburu Kuliner Maknyus) Bakmi Jawa Mbah Gito termasuk salah satu kuliner wajib yang kami rekomendasikan bagi siapapun yang sedng mencari referensi paket wisata Jogja. Bakmi Jawa Mbah Gito buka setiap hari mulai pukul 11 siang sampai dengan pukul 11 malam. Khusus untuk hari Sabtu Warung Bakmi Jawa Mbah Gito buka mulai pukul 4 sore sampai dengan pukul 11 malam. Harga bakmi Jawanya mulai Rp 20.000/porsi. (*)
__
Author : Nova Aristianto | Editor : Ajeng Darmista